Ilmuwan Temukan Cara Mengubah Air Limbah Menjadi Energi Listrik

Selamat siang para pengunjung setia blog HMTE Polban. Mohon maaf bila desain web-nya masih acak-acakan dikarenakan belum menemukan settingan template dan desain yang cocok. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan tampilan yang pas dengan karakter HMTE Polban. Meskipun tampilannya masih acak-acakan, tapi Insya Allah postingan kami akan diupdate sebaik mungkin dan mengangkat isu-isu tentang keenergian.

Oh ya saya lupa belum berkenalan. Panggil saja saya Droid, biar keren sedikit, hehe :D

Nah kali ini Droid akan mengangkat tema tentang limbah. Limbah merupakan hal yang pasti ada dalam setiap proses industri. Dan sampai saat ini, masalah limbah merupakan hal yang sering dibicarakan karena banyak industri yang membuang limbah sembarangan dan mencemari lingkungan. Namun sekarang ada sebuah alat yang dapat mengubah limbah menjadi energi listrik. Hmmm...apakah ada?

Ada! Karena baru-baru ini tim peneliti dari Pennsylvania State University telah mengumunkan teknologi yang dapat mengubah/memproses air limbah menjadi energi listrik yang dinamakan sel bahan bakar mikroba (MCSs)

Prinsip kerjanya adalah menggunakan bahan baku organik dalam larutan tertentu sehingga menciptakan arus listrik. Juga dapat menggunakan ammonium bicarbonate sehingga sistem dapat berjalan di tempat yang jauh dari pesisir.

Untuk prinsip kerja secara detailnya, Droid juga belum mengetahuinya. Namun jika teknologi pengubah air limbah menjadi energi listrik itu sudah dirilis ke publik dan dijual dalam skala besar, pasti akan laku keras. Karena inovasi ini cukup menarik dan cocok diterapkan di Indonesia yang notabenenya banyak industri yang kerepotan mengelola limbahnya. Selain itu, industri juga dapat menghemat listrik karena mereka dapat menghasilkan listrik sendiri melalui pengelolaan limbah yang dapat menjadi energi listrik. Otomatis mengurangi beban kerja PLN  dan pemadaman bergilir pun menjadi berkurang.

Untuk teman-teman HMTE dan pembaca lainnya, tertarik menggunakan teknologi ini? Atau readers punya inovasi yang lebih bagus?