Kamis, 13 September 2012

Premium Langka. Salah Siapa?

gambar diambil dari ardisaz.wordpress.com
Baru-baru ini, ada wacana yang mengejutkan. Yaitu tentang hampir habisnya BBM premium untuk wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Ini disebabkan karena jumlah kebutuhan akan premium lebih besar dari quota premium yang disediakan.

Bensin premium adalah bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah. Tujuannya untuk kendaraan bermotor yang tergolong biasa. Tetapi, kenyataan di lapangan berbeda. Banyak kendaraan mewah yang memakai premium. Padahal, itu kan jatahnya rakyat biasa seperti saya.


Kembali ke judul utama. Nah, disini saya mengamati ada beberapa hal yang cukup keliru -setidaknya menurut pandangan saya- tentang kebijakan untuk premium.

Yang pertama adalah soal pembatasan BBM jenis premium oleh pemerintah karena banyaknya kebutuhan BBM premium. Sampai kapan pun, pembatasan tidak akan bisa jika tidak diimbangi dengan penurunan penjualan motor atau kendaraan lain yang menggunakan premium. Percuma saja jika dibatasi. Ini seperti memaksa rakyat untuk menggunakan BBM non subsidi. Padahal, harganya bisa 2 kali lipat dari premium. Orang juga kalau disuruh milih, pasti milih premium
laaah.

Yang kedua adalah tentang subsidi premium. Katanya
kan premium itu sudah langka, lalu subsidi juga semakin membengkak. Kenapa tidak dialihkan saja subsidinya ke pertamax? Bukannya itu ajakan yang lebih baik untuk menggunakan pertamax. Saya yakin, jika pertamax disubsidi, banyak yang pakai pertamax.

Yang berikutnya, teman-teman yang nambahin deh. Agar menambah ilmu baru dan pengetahuan yang baru.


Saya menulis artikel ini karena ingin mengutarakan pendapat saya saja. Mohon maaf jika susunan kata-katanya amburadul dan mungkin pendapatnya juga agak melenceng ataupun salah. Saya hanyalah seorang mahasiswa Teknik Energi yang mencoba menulis tentang keadaan negaranya yang kesusahan BBM, padahal negara ini kaya akan minyak. Think!

Penulis: Bayu Susanto