Energi di negara kita memang tidak ada habisnya. Sumber-sumber energi di negara kita seakan menjadi gula yang sangat manis bagi para semut-semut. Mengerubutinya sampai gula tersebut habis. Begitu pula dengan energi, khususnya sektor migas.
Sektor migas menjadi hal yang sangat dicari oleh banyak perusahaan migas. Baik itu dalam negeri ataupun luar negeri. Karena sektor migas merupakan sektor yang vital bagi kehidupan manusia. Semuanya pasti membutuhkan migas. Motor, mobil, mesin industri, dll.
Sektor migas menjadi hal yang sangat dicari oleh banyak perusahaan migas. Baik itu dalam negeri ataupun luar negeri. Karena sektor migas merupakan sektor yang vital bagi kehidupan manusia. Semuanya pasti membutuhkan migas. Motor, mobil, mesin industri, dll.
Sejatinya, kita mempunyai kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak. Minyak bumi dan gas jangan ditanya. Meskipun cadangannya tidak sebanyak Qatar, Iran maupun Arab Saudi. Tetapi, tetap saja banyak mencarinya.
Tapi anehnya, kebanyakan dari sumber-sumber migas itu dikuasai atau dikelola oleh asing. Saya kira Pertamina sebagai perusahaan migas nasional sudah cukup mampu untuk mengelolanya. Kalaupun belum bisa, setidaknya lumbung migas itu jangan diserahkan kepada pihak asing. Tunggulah dahulu sampai Pertamina mampu untuk mengelolanya.
Yang namanya asing, pasti sebagian besar keuntungannya masuk ke kantongnya sendiri. Sedangkan Indonesia cuma kebagian beberapa persennya saja. Masak sumber energi di negara kita harus dikuasai oleh asing? Seperti turis di negara sendiri. Miris!
Kalaupun mau dikelola oleh asing, buatlah peraturan yang tegas. Jangan hanya melihat nominal investasinya saja. Lihat juga untuk jangka panjang. Jangan sampai ketika kita mau mengelola sumber migas tersebut, kita tidak mampu berbuat apa-apa.
Tetapi, ada saja halangannya. Simak beritanya di Menteri ESDM Tetap Beri Ruang Asing di Migas.
Tapi kalau menterinya aja bersifat begini, gimana mau maju sektor migas Indonesia?