TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) mencatat Chevron Pacific Indonesia mengusulkan enam rencana pengembangan
lapangan (plan of development/POD) sepanjang 2012.
Pengembangan enam lapangan ini menelan biaya US$ 850 juta. "Diperkirakan peningkatan cadangan dari enam POD tersebut sebesar 34,7 juta barel minyak dan 9,9 miliar kaki kubik gas," kata Deputi Perencanaan SK Migas Widhyawan Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Januari 2013.
lapangan (plan of development/POD) sepanjang 2012.
Pengembangan enam lapangan ini menelan biaya US$ 850 juta. "Diperkirakan peningkatan cadangan dari enam POD tersebut sebesar 34,7 juta barel minyak dan 9,9 miliar kaki kubik gas," kata Deputi Perencanaan SK Migas Widhyawan Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Januari 2013.
Enam lapangan ini adalah lapangan Petapahan Phase-1, Duri Area-8 Rindu, Duri Area-12, Sangsam, Duri Area 7 Rindu, dan Sumur Jorang Deep-1. Pengembangan lapangan-lapangan ini akan menggunakan metode enhanced oil recovery dengan steam flood. Metode ini telah berhasil digunakan di lapangan dan area Duri, Riau, dalam wilayah kerja Rokan.
Pada 2012, diajukan 53 POD, namun yang disetujui 47 POD. Widhyawan menjelaskan, enam POD lainnya tidak disetujui karena ada beberapa syarat teknis dan administrasi yang tidak dipenuhi. "Tahun ini memecahkan rekor terbanyak persetujuan POD,” katanya.
Untuk memproduksi cadangan tersebut dikeluarkan dana US$ 21,3 miliar. Sekitar US$ 14,32 miliar atau 6 persen dikeluarkan untuk investasi. Biaya operasi memiliki porsi 30,51 persen senilai US$ 6,5 miliar, sementara biaya untuk pemulihan kondisi lapangan setelah operasi (dana abandonment and siterestoration/ASR) sebesar 2,09 persen atau setara US$ 447 juta.
BERNADETTE CHRISTINA
Sumber : http://id.berita.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar mencirikan sifat orang tersebut. Jadi, berkomentarlah dengan jelas, cerdas, dan sopan